Pada akhir pekan kemarin, Armand Maulana mengalami kejadian tidak mengenakkan di Twitter. Lantaran mengenakan kostum bola tim Liverpool dengan gambar Liverbird - logo tim sepakbola Liverpool, yang ditombak dengan trisula, dengan diberi tulisan No Cool - ia malah diserang oleh beberapa penggemar tim sepak bola asal Inggris berjulukan The Reds tersebut. Namun, hal itu ditanggapi Tompi terlalu berlebihan. Baginya kaos yang dikenakan Armand biasa saja. "Saya pikir itu biasa saja dan nggak terlalu menghina. Jadi, berlebihan jika ditanggapi secara serius oleh penggemar Liverpool. Saya lihat di Twitternya ada yang menghujat segala, nggak ada gunanya," kata Tompi saat ditemui di Studio RCTI, Jakarta, Minggu (18/4). You may not consider everything you just read to be crucial information about indonesian celebrity. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
Menurutnya, hujatan yang dilontarkan kepada Armand - apalagi sampai menghina istrinya, Dewi Gita, sudah cukup keterlaluan. Pun begitu, Tompi juga berharap ada langkah yang bijaksana dari Armand sendiri jika sudah menyangkut sosoknya sebagai public fugure. "Saya lihatnya, emang situ Liverpool. Orang yang Liverpool-nya aja biasa-biasa aja, nggak sewot. Itu masalah duniawi, soal kesukaan terhadap sesuatu dan kita enggak bisa paksaan sesuatu agar suka dengan apa yang kita suka," terangnya. "Pun sebaliknya. Jadi lebih bijaksana kalau kita bisa memakai apa yang bisa mengundang reaksi, mana yang nggak. Tapi saya lihat Armand nggak sampai kepikiran ke sana. Mungkin dipakai karena untuk lucu-lucuan. Saya juga pernah melakukan itu. Walau dia misalnya pecinta MU bukan berarti membenci Liverpool. Saya yakin Armand bukan mau mendiskreditkan salah satu pihak tapi karena lucu-lucuan. Semuanya harus menahan diri," sambung pelantun Salahkah ini. Disinggung, apakah dirinya pernah melakukan hal seperti Armand, Tompi buru-buru menjelaskan. "Maksudnya bukan dalam kasus yang sama. Terkadang kita suka pakai kaos yang nyeleneh, tapi bukan berarti meremehkan sesuatu. Seperti kaos Dagadu Yogya atau Bali yang tulisannya kadang nyeleneh. Harapannya ditanggapi nggak serius karena memang lucu-lucuan," tandasnya. (kpl/dis/boo)
Menurutnya, hujatan yang dilontarkan kepada Armand - apalagi sampai menghina istrinya, Dewi Gita, sudah cukup keterlaluan. Pun begitu, Tompi juga berharap ada langkah yang bijaksana dari Armand sendiri jika sudah menyangkut sosoknya sebagai public fugure. "Saya lihatnya, emang situ Liverpool. Orang yang Liverpool-nya aja biasa-biasa aja, nggak sewot. Itu masalah duniawi, soal kesukaan terhadap sesuatu dan kita enggak bisa paksaan sesuatu agar suka dengan apa yang kita suka," terangnya. "Pun sebaliknya. Jadi lebih bijaksana kalau kita bisa memakai apa yang bisa mengundang reaksi, mana yang nggak. Tapi saya lihat Armand nggak sampai kepikiran ke sana. Mungkin dipakai karena untuk lucu-lucuan. Saya juga pernah melakukan itu. Walau dia misalnya pecinta MU bukan berarti membenci Liverpool. Saya yakin Armand bukan mau mendiskreditkan salah satu pihak tapi karena lucu-lucuan. Semuanya harus menahan diri," sambung pelantun Salahkah ini. Disinggung, apakah dirinya pernah melakukan hal seperti Armand, Tompi buru-buru menjelaskan. "Maksudnya bukan dalam kasus yang sama. Terkadang kita suka pakai kaos yang nyeleneh, tapi bukan berarti meremehkan sesuatu. Seperti kaos Dagadu Yogya atau Bali yang tulisannya kadang nyeleneh. Harapannya ditanggapi nggak serius karena memang lucu-lucuan," tandasnya. (kpl/dis/boo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar